+62 809 4124 - HP. 0813-1020-4011 / 0816-934-671 (Omar) info@dyakarra.com

Wabah Corona yang menyebar hingga ke seluruh dunia, dan telah masuk ke Indonesia membuat banyak sektor kehidupan terancam, tidak terkecuali dengan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, dimana salah satu industri yang terdampak Corona adalah industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).
ASPERAPI (Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia) saat ini tengah berusaha keras untuk mendongkrak industri MICE yang semakin lesu. Salah satu cara adalah dengan membuat pameran berskala nasional untuk sementara waktu.
Ketua Umum ASPERAPI Hosea Andreas Runkat mengatakan industri pameran dan event masih punya modal untuk menanggulangi penurunan jumlah kunjungan dari mancanegara yaitu menyasar market lokal. “Orang enggak mau terbang ke Indonesia karena virus ini, akan sedikit sekali yang hadir. Tapi kita di sini masih punya modal market lokal,” kata Hosea dalam kata sambutannya di acara Rapat Kerja Nasional ASPERAPI 2020, Jumat (6/3/2020). Hosea menyebutkan industri pameran sedari awal mentitik beratkan kekuatannya pada masyarakat lokal.
Lebih lanjut, Hosea mengatakan bahwa kondisi penurunan serupa seperti saat ini sebenarnya pernah terjadi pada saat krisis ekonomi global pada akhir Desember 2007.
Saat itu, masih menurut Hosea, industri pameran hanya menggerakkan pameran nasional untuk membantu industri pameran.
Lanjutnya, industri pameran yang ia pelajari menitikberatkan pada tiga hal di antaranya populasi, resources atau Sumber Daya Alam, dan Sumber Daya Manusia. Tiga komponen tersebut menurut Hosea sudah sejak lama menjadi kekuatan suatu negara dari sisi pameran. Selain itu, ia juga menyebut jika saat ini negara dengan kekuatan industri pameran adalah China, India, dan Indonesia. “Kalau tiga negara ini bersatu, itu nantinya kekuatan industri pameran ada di tangan kita,” jelas Hosea.