+62 809 4124 - HP. 0813-1020-4011 / 0816-934-671 (Omar) info@dyakarra.com

Kualitas dan rasa kopi dari Kabupaten Temanggung yang merupakan daerah penghasil kopi terbesar di Jawa Tengah ini tidak perlu diragukan lagi. Hal ini dibuktikan dengan seringnya kopi asal Temanggung yang mampu menjadi juara dalam kontes kopi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Sayangnya, hingga saat ini, cara pengolahan dan manajemen penjualannya masih belum dapat menyamai produk negara lain.
Masyarakat masih mengenal kopi tubruk yang dapat dinikmati dengan harga Rp.3000,- secangkirnya. Padahal, ketika kopi itu telah diolah dan berubah nama menjadi espresso atau cappucino yang kemudian disajikan di hotel, maka harga kopi tersebut menjadi berkali-kali lipat. Bayangkan saja, secangkir kopi espresso atau cappucino di hotel bisa dihargai Rp.160.000,- per cangkirnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membuka acara 3 Matra (Coffe-Tobacco-Culture) Dok: Istimewa

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membuka acara 3 Matra (Coffe-Tobacco-Culture) Dok: Istimewa

Fenomena yang cukup memprihatinkan ini diungkapkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada saat membuka Pergelaran Warisan Budaya Perkebunan 3 Matra (Tembakau – Kopi – Budaya) di Rest Area Kledung, Kabupaten Temanggung tahun 2017 lalu.
Masih menurut Ganjar Pranowo, Juara mengolah kopi adalah Itali. “Mari kita belajar dan mengolah kopi,” ajak Ganjar.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar yang juga mantan anggota DPR RI ini juga menceritakan bahwa dirinya pernah berkunjung ke Polandia pada 2015 dan mendapati dua jenis kopi yang sangat terkenal, yakni Luwak Coffee dan Java Coffe yang keduanya berasal dari Temanggung. Bahkan, kopi luwak menjadi kopi yang termahal di dunia, karena Luwak merupakan hewan yang tidak sembarangan dalam memakan biji kopi. Luwak hanya akan memilih dan memakan biji kopi yang sudah merah atau siap panen.

3 Matra (Coffee-Tobacco-Culture) Digelar Kedua Kalinya
Menyusul kesuksesan penyelenggaraan 3 Matra 2017 yang dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tersebut PT. Dyakarra Multi Convex bekerjasama dengan Koperasi Komunitas Kopi (Kokopi), Komunitas MPIG Arabika, MPIG Robusta, MPIG Tembakau Srintil & HIPMI Temanggung akan kembali menggelar 3 Matra (Coffee-Tobacco-Culture) untuk kedua kalinya.
Rencananya, kegiatan yang akan mempertemukan buyer kopi premium berskala nasional dengan para seller kopi setempat itu akan diadakan pada 2-3 November 2019 dan dikemas dalam sebuah Pergelaran Warisan Budaya Perkebunan dengan agenda:
1. Buyer Meet Seller Coffee Temanggung dengan Perwakilan Buyer Nasional
2. Pameran Kopi dan Tembakau, Industri Perkebunan, Kerajinan, Wisata & Kuliner
3. Pengantin Kopi Temanggungan (MPIG Robusta dan MPIG Arabika)
4. Pergelaran Musik & Budaya

Selain itu, selama pelaksanaan acara 3 Matra yang akan berlangsung dari 2 November hingga 3 Novemer 2019 di Lapangan Kledung, Temanggung, akan ada agenda kegiatan meliputi farm trip site inspection (kunjungan langsung ke petani kopi Java Arabika, Robusta, Tembakau Srinthil dan lain-lain).
Bagi Anda yang berminat untuk berpartisipasi dalam event 3 Matra (Coffe – Tobacco – Culture), dapat menghubungi ibu Desi 081310458880.